Hantu bagi sebagian orang adalah mahluk yang menakutkan. Bahkan hantu digambarkan sebagai sosok yang mengerikan. Entah bagaimana dengan Anda? Bagaimana hantu menurut persepsi Anda? Bagaimana hantu dalam persepsi anak-anak?
Anak saya yang berusia 9 tahun baru-baru ini merasa tidak nyaman dan selalu terbayang-bayang dengan sosok hantu yang ia lihat pada saat ia bermain games. Pada saat ia dan temannya sedang bermain games, tiba-tiba muncul sosok yang membuatnya sangat terkejut. Sosok tersebut berwarna-warni dan selalu terngiang-ngiang di imajinasinya. Ia pun kemudian menamakan sosok tersebut dengan istilah hantu.
Anak saya menceritakan kisahnya itu sesaat saya pulang dari bekerja, nampak dari wajahnya ia kelihatan takut sekali. Setelah mendengar dan mengetahui permasalahannya, maka saya menanyakan apakah ia ingin menghilangkan sosok tersebut dari pikirannya, ia pun menjawab mau. Untuk itu saya memintanya duduk di pangkuan saya sebelum memulai sesi terapi.
Sambil ia duduk di pangkuan, saya memintanya untuk memejamkan mata dan mengatur nafasnya dengan baik untuk rileks. Pada saat ia telah rileks, saya kemudian menanyakan dimana letak hantu tersebut. Anak saya pun memegang matanya dengan menggunakan jari-jarinya sambil berkata, “disini Yah….dekat mata”. Kemudian saya bertanya, “warnanya apa?”, lalu ia menjawab “warna-warni”. “Hmmhh…hantu zaman sekarang keren juga ya”, gumam saya dalam hati. Lalu saya minta ia mengganti warna-warni hantu tersebut dengan satu warna yang polos saja. Anak saya pun memilih warna hitam. Kemudian saya minta ia untuk membayangkan sosok yang berwarna hitam tersebut perlahan-lahan menjauh dari matanya. Sambil membayangkan sosok tersebut menjauh, saya kemudian meminta ia untuk meniupnya dengan sangat keras hingga sosok tersebut hilang.
Saya meminta anak saya untuk melakukan hal tersebut beberapa kali hingga ia merasa benar-benar nyaman. Kemudian saya menanyakan kepadanya apakah hantu itu sudah hilang, anak saya pun menjelaskan bahwa hantu itu masih ada walau posisinya sudah di ujung sana dan jauh ujarnya. Pada saat ia mengatakan hal tersebut, saya masih bisa melihat raut wajahnya yang kurang nyaman dan sedikit gelisah.
Tiba-tiba saya pun teringat bahwa anak saya sangat suka sekali dengan film yang tokoh utamanya adalah Mr. Bean. Kami pernah nonton bersama film layar lebar Mr. Bean yang berjudul “Holiday” hingga kami tertawa terpingkal-pingkal melihat aksi Mr. Bean yang lucu. Saya pun kemudian mengkalibrasi sosok Mr. Bean dan meminta anak saya untuk mencontohkan aksi/gaya Mr. bean yang ia paling sukai. Tiba-tiba sambil tersenyum, kedua tangannya memegang pipi secara bersilang sambil menjulurkan lidahnya. “Bagus” kata saya, “selanjutnya sekarang kamu tiup sosok hitam tadi hingga ke titik yang kamu lihat tadi dan ketika sampai di titik tersebut maka sosok tersebut saat ini berubah menjadi Mr. Bean”. Ia pun langsung melakukan apa yang saya instruksikan, yakni dengan meniupnya dan mengubah gambar sosok tersebut menjadi Mr. Bean yang membuatnya secara otomatis menyilangkan kedua tangannya di pipi sambil menjulurkan lidahnya. Saya dapat melihat raut wajahnya kini tersenyum lebar dan tidak lagi sedang melihat sosok yang menakutkan lagi. Saya pun minta ia melakukannya berkali-kali sambil saya tersenyum-senyum sendiri melihat aksinya tersebut.
“Mulai saat ini dan seterusnya sosok tersebut Mr. Bean yaa….”, pesan saya. “Iya”, jawabnya sambil tersenyum. Menarik bukan? bagaimana rasanya jika Anda bisa hidup dengan lebih nyaman lagi dan melupakan atau menghilangkan hal-hal yang kurang nyaman yang pernah hadir dalam hidup Anda?
(Ditulis oleh Adam Hidayat)
Tertarik melakukan hipnoterapi ?
Silahkan lakukan pendafaran online di sini, tim kami akan segera menghubungi anda.